TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MANAJEMEN
“Model Bisinis Customer to Customer (C2C)
Pada BukaLapak.com Berbasis Sistem
E-commerce”
OLEH
NAMA : DYAN
RUTHALIA DJANI
N I M :
912015066
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
ABSTRAK
Model
bisnis e-commerce merupakan model
bisnis online yang sedang menjadi tren pada era digital. Tidak dapat ditampik
kalau e-commerce akan menjadi bentuk
baru dalam kegiatan jual beli barang dan jasa. Dengan melihat peluang tersebut,
bisnis BukaLapak.com sebagai salah
satu bisnis yang berbasis teknologi dan informatika dimana bisnis ini
menawarkan jasa secara online sebagai perantara antara produsen dengan konsumen
dapat dijadikan sebagai sarana penjualan yang dapat diakses dimanapun dan
kapanpun. Artikel ini bertujuan untuk membandingkan sistem e-commerce dan strategi persaingan antara Alibaba.com (Taobao.com)
di Cina dan sistem e-commerce
BukaLapak.com di Indonesia yang sama-sama berfokus pada C2C.
Kata
Kunci : E-commerce, Bukalapak.com dan C2C
“Model Bisinis Customer to Customer (C2C)
Pada BukaLapak.com Berbasis Sistem
E-commerce”
PENDAHULUAN
E-commerce adalah dimana dalam satu
website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa
merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online yang memanfaatkan
fasilitas Internet. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga
sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan). Model bisnis e-commerce tidak
dapat dipungkiri menjadi model bisnis yang sedang menjadi tren pada era
digital. Tidak dapat ditampik kalau e-commerce
akan menjadi bentuk baru dalam kegiatan jual beli barang dan jasa.
Menurut Matthew Driver, presiden
MasterCard untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia adalah salah satu negara
dengan pertumbuhan pasar E-commerce
terbesar di Asia-Pasifik. Walaupun jumlah penjualan masih rendah dibandingkan
negara lain, namun perkembangan bisnis E-commerce di Indonesia cukup pesat dan
tidak menutup kemungkinan dapat bersaing dengan negara Asia lainnya yang sudah
terlebih dahulu menghasilkan penjualan E-commerce
lebih tinggi dari Indonesia. Founder Rebright Partners Takeshi Ebihara
dalam salah satu panel diskusinya mengatakan bahwa E-commerce merupakan gerbang
awal pertumbuhan ekosistem. Bila E-commerce matang, maka bisnis Internet
lainnya akan ikut terangkat, termasuk sektor travel, kesehatan, dan lainnya.
Dengan melihat peluang tersebut, bisnis
BukaLapak.com sebagai salah satu
bisnis yang berbasis teknologi dan informatika dimana bisnis ini menawarkan
jasa secara online sebagai perantara antara produsen dengan konsumen dapat
dijadikan sebagai sarana penjualan yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun,
proses pemesanan dan pembayaran tiket online memudahkan konsumen memperoleh
informasi produk dan harga tanpa harus mendatangi toko atau store secara langsung. Bisnis bukalapak.com semakin bergejolak melihat
keinginan masyarakat untuk menggunakan fasilitas online shop ini semakin tinggi.
Artikel ini bertujuan untuk
membandingkan sistem e-commerce dan strategi persaingan antara Alibaba.com (Taobao.com)
di Cina dan sistem e-commerce BukaLapak.com di Indonesia yang sama-sama
berfokus pada C2C. Apakah terdapat persamaan atau perbedaan antara strategi dan
sistem e-commerce ketika toko online atau e-commerce diterapkan di dua negara
yang sangat berbeda.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
E-Commerce
Definisi E-Commerce menurut Laudon &
Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk
secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan
computer sebagai perantara transaksi bisnis. E-Commerce atau yang biasa disebut
juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang
rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email,
electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang
berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping,
Stock online dan surat obligasi,
download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya,
serta transaksi Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang 2002). Sedangkan
definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic set of technologies,
applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and
communities through electronics transactions and the electronic exchange of
goods, services, and informations.
Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo:
E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis
yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui
transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang
dilakukan secara elektronik.
Definisi dari E-Commerce menurut
Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1.
Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan,informasi,
atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik
lainnya.
2.
Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3.
Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service
cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan
pengiriman.
4.
Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan
menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan
E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan
menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1.
Business to Business, karakteristiknya:
•
Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin
hubungan yang berlangsung cukup lama.
•
Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data
yang telah disepakati bersama.
•
Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan
data.
•
Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence
dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2.
Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi
disebarkan secra umum pula.
•
Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang
banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan
permintaan.
•
Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif.
W; Mengenal E-Commerce, hal 4-5)
Tujuan suatu perusahaan menggunakan
sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat
lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya. Manfaat dalam
menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure
(pangsa pasar).
Transaksi
on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli
produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak
dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional
(operating cost).
Transaksi
E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di
dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang
berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi
on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan
waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media
perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini
disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara
lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal
pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri
produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi
E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama
pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih
menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang
baik harus ditingkatkan.
f. Memperpendek waktu produksi.
Pada
suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di
mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan
barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan
teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Kondisi E-Commerce di Cina
Pada tahun 2007, Cina mengeluarkan dana sebesar USD
8.25 milyar untuk sektor bisnis retail online. Seiring dengan perkembangan
kebiasaan belanja online di Cina, negara raksasa ini memprediksikan dana
sebesar SD 360 milyar untuk sektor bisnis retail online pada tahun 2015 mendatang.
Peningkatan omset tersebut dipercaya juga bisa terjadi di Indonesia. Bahkan
idEA juga memperkirakan bahwa pelanggan online Indonesia di tahun 2015 akan
bertambah dari 15 juta menjadi 75 juta. Hal ini tentu cukup menakjubkan dan
memberikan harapan bagi Indonesia untuk tumbuh menjadi raksasa e-commerce yang
baru.
Pada pertengahan tahun 2000-an, penduduk dengan kelas
ekonomi menengah di Cina mulai mampu membeli berbagai produk sampingan, selain
memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan. Mereka mulai membeli rumah baru
dan mengisi rumahnya dengan beragam produk-produk peralatan rumah tangga yang
baru.
Hampir sama dengan pasar yang ada di Cina, kini
Indonesia juga sedang mengalami perkembangan ekonomi pada masyarakat kelas
ekonomi menengah ke atas dengan persentase pertumbuhan ekonomi mencapai 6%
setiap tahunnya. Berdasarka laporan Boston Consulting Group, jumlah masyarakat
kelas ekonomis menengah akan bertambah menjadi 141 juta jiwa pada tahun 2015
dalam 6 tahun ke depan. Pertumbuhan tersebut tentu membuat masyarakat kelas
menengah siap untuk berbelanja dengan konsep e-commerce.
Bila pada awal tahun 2000-an Cina mulai populer dengan
startup marketplace dengan konsep Consumer to Consumer (C2C) seperti Alibaba,
maka konsep C2C tersebut juga tengah berkembang pesat di Indonesia. Salah satu
startup Indonesia yang tampaknya bisa menyaingi popularitas Alibaba adalah
Tokopedia, yang juga memperoleh suntikan investasi yang sama seperti investor
Alibaba, yakni Sequoia Capital dan Softbank. Selain itu, munculnya Lazada
besutan Rocket Internet tampaknya juga mampu menyaingi Tmall (bisnis besutan
Alibaba) di bidang Business to Business (B2B).
B. Alibaba
Alibaba.com adalah sebuah layanan
e-commerce yang berfokus pada b2b (business to business) untuk menghubungkan berbagai
jenis usaha kecil dan menengah terbesar di dunia dan perdagangan online nomor
satu untuk perdagangan global dan domestik Cina. Alibaba.com menyediakan
layanan yang efisien, platfrom yang terpercaya untuk menghubungkan jutaan
pembeli dan penjual di dunia setiap hari. Sehingga, usaha mereka dapat
berkembang hingga dapat dilirik hingga ke luar Cina.
B2B adalah Istilah B2B dan B2C adalah
bentuk pendek untuk Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer (B2C).
Keduanya menggambarkan proses alami dalam pemasaran barang dan jasa. Jika
produk dan jasa B2B dijual dari satu perusahaan ke perusahaan lain,
produk B2C dijual dari perusahaan ke pengguna akhir. Hampir semua produk B2C
bisa menjadi produk B2B, produk B2B sangat sedikit digunakan oleh konsumen.
Misal : kertas toilet, produk B2C yang khas, merupakan produk B2B jika dibeli
dalam jumlah besar oleh hotel untuk toilet dan kamar. Namun, hanya sedikit
orang yang akan membeli excavator untuk penggunaan pribadi mereka
kecuali berupa mainan anak-anak.
Sebagian besar produk B2B dibeli oleh
perusahaan untuk digunakan dalam produksi mereka sendiri, memproduksi barang
dan jasa yang akan dijual. Produk dengan nilai tambah yang diproduksi dapat
dijual kepada perusahaan lain atau kepada konsumen. Setiap produk yang sampai
kepada konsumen telah melalui berbagai proses penambahan nilai sebelum dibeli
oleh pengguna akhir. Sejumlah pemasok dari berbagai industri akan berkontribusi
pada produk jadi. Misalnya, sekaleng minuman ringan akan memerlukan perusahaan
yang berbeda untuk menyediakan kaleng, air, gula, bahan-bahan lain,
label-percetakan, pengemasan, transportasi, dan cat untuk pencetakan. Hanya
transaksi yang terakhir dalam rantai penjualan / pembelian merupakan hubungan
B2C.
Alibaba menawarkan layanan keanggotaan
yang dibayarkan kepada suppliers. Income dihasilkan melalui pembayaran
keanggotaan dan nilai tambah service. Dan juga pada saat ada konsumen yang
membeli barang, alibaba mengenakan biaya atas transaksi yang dilakukan konsumen
dan penjual sesuai dengan harga barang.
Alibaba mengawali petualangannya di
dunia bisnis online sebagai sebuah website E-Commerce. Kini, mereka telah
menguasai bidang-bidang bisnis internet yang lain seperti Jejaring Sosial
lewat kerja samanya dengan Tango, Sistem Pembayaran Online, Pemesanan
Tiket Transportasi dan Akomodasi Perjalanan, dan lain-lain. Tahun lalu saja,
sebanyak 231 Juta pelanggan menghabiskan uang sebesar 248 Milyar Dollar untuk
berbelanja di berbagai layanan Alibaba. Jumlah itu masih lebih banyak daripada
gabungan total penjualan barang di Amazon dan eBay. Dari situ kita bisa melihat
betapa besarnya Alibaba, bahkan bila dibandingkan perusahaan teknologi kelas
dunia sekalipun.
Alibaba.com menyediakan berbagai service
major sevice seperti free email, instant messenger Trade Manager, Trust
Service, FAQs, tutorials for traders, free email alerts, berita ( secara dasar
terkait pada ekspor dan impor ), trade show information, legal information,
arbitration, forums and discussion groups, trede trends, and yang lainnya.
Usaha bisnis sejenis
yang menjadi pesaing alibaba.com adalah eBay. Saat eBay datang di Cina dengan
mengakuisisi Eachnet.com selaku pesaing ketat dari Alibaba.com di tahun 2002,
alibaba.com harus menerapkan strategi yang cukup efektif dalam peperangan
melawan kompetitor sejenis. Alibaba.com menganggap eBay tidak mengerti kebiasaan konsumen di
Cina yang pada saat itu tidak siap dengan konsep bisnis yang dimiliki eBay.
Yaitu, dengan membebankan fee terhadap member. Saat Alibaba.com mulai menghasilkan
keuntungan dalam bisnis B2B-nya, Alibaba.com berpikiran untuk mendirikan sebuah e-commerce platform baru bernama Taobao.com.
Kesuksesan bisnis Alibaba ditopang tiga
elemen utama. Alibaba memiliki dua toko online terbesar di Cina yaitu Taobao
dan TMall. Dua bisnis unit tersebut bekerja sebagai dua sumber pendapatan
terbesar bagi Alibaba. Kesuksesan Alibaba juga ditopang keberadaan Alipay
sebagai layanan pembayaran online terbesar ketiga di Cina. Layanan ini menjadi
penopang yang penting bagi dua bisnis utama di atas. Elemen pertama adalah
situs yang mempertemukan penjual dan pembeli, Taobao.
Taobao
merupakan unit bisnis pertama yang dikembangkan Alibaba guna memfasilitasi
produsen lokal Cina untuk dapat memasarkan barangnya kepada konsumen di seluruh
dunia. Model kerja dari situs Taobao paling serupa dengan e-Bay. Taobao menjadi
marketplace yang berperan layaknya perantara bagi para penjual dan pembeli.
Dengan dukungan sistem yang baik, Taobao menjadi mesin pencari layaknya Google
bagi para pembeli yang mencari barang-barang kebutuhan. Hingga Maret 2014
Taobao menawarkan lebih dari 760 juta produk dari tujuh juta penjual yang
berbeda.
Platform ini berfokus pada C2C market di tahun 2003 untuk mengalahkan eBay
di Cina. Alibaba.com memberikan fasilitas yang ada di Taobao.com sepenuhnya
secara gratis selama tiga tahun. Hal ini jelas dapat membuat Taobao.com
merangkul konsumen lebih banyak dan dapat mengalahkan eBay karena lebih fokus
di Cina dan dapat diakses secara gratis. Ketika eBay mulai kesulitan untuk
mendominasi pasar e-commerce di Cina, Alibaba.com membuat
sebuah gebrakan dahsyat yang memaksa eBay untuk segera menutup layanan mereka
di Cina. Yaitu, memberikan tambahan layanan gratis selama tiga tahun hingga
total enam tahun pada Taobao.com di tahun 2005.
Taobao dengan cepat melakukan penambahan fitur dan
mempercantik tampilan. Selain itu, mereka meningkatkan rasa ketertarikan
terhadap pengguna internet di Cina. Taobao menambahkan pula fasilitas online chatting yang dapat menghubungkan penjual dan
pembeli. Hal ini bertujuan agar dalam taobao, konsumen bisa mendapatkan banyak
fasilitas dalam satu platform yang mudah dan gratis. Mereka juga
mengimplimentasikan fasilitas pembayaran online yang disebut Alipay. Tampilan pun
dibuat lebih feminim untuk menarik konsumen dari kalangan wanita.
Elemen kedua adalah situs TMall yang
merupakan unit bisnis yang lebih baru. TMall merupakan singkatan atas Taobao
Mall, situs dengan konsep mal elektronik yang menjual produk-produk dari
penjual yang lebih besar. Dengan desain yang demikian, TMall menjadi tempat
bagi produsen maupun toko ritel yang lebih besar untuk memasarkan produk dengan
merek dagang tertentu seperti Nike, Gap, dan yang paling baru adalah Apple
Store.
Untuk menyokong dua bisnis utama Alibaba
tersebut, Alipay menjadi solusi bagi para pengguna dalam melakukan pembayaran
yang aman secara online. Awalnya gagasan untuk mendirikan Alipay adalah isu
ketidakpercayaan pembeli pada para penjual di situs Taobao. Alipay menyediakan
layanan pembayaranyangmelindungi para pembeli jika penjual tidak mengirimkan
barang yang telah dibeli. Dengan sistem pembayaran yang terintegrasi dan aman,
Alipay tumbuh menjadi penyedia layanan pembayaran berskala dunia hanya dalam
delapan bulan.
Perkembangan E-Commerce
di Indonesia
Perkembangan e-commerce di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1996, dengan
berdirinya Dyviacom Intrabumi atau D-Net sebagai perintis transaksi online.
Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net)
ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Kehadiran e-commerce
sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik
pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan
menggunakan internet, proses perniagaan dapat dilakukan dengan menghemat biaya
dan waktu. Kita lihat saja sekarang banyak situs web seperti amazon.com,
ebay.com yang juga merupakan beberapa contoh situs web yang menggunakan
teknologi e-commerce. Indonesia sendiri tidak ketinggalan dalam kegiatan bisnis
E-commerce, saya mencatat dua website yaitu kaskus.us serta tokobagus.com yang
menjadi situs kegiatan bisnis E-commerce dengan pengakses dengan jumlah yang
cukup besar.
Di era modern yang mengedepankan kemudahan, transaksi melaui E-Commerce
telah menjadi sebuah solusi dalam memecahkan masalah. Kita hanya tinggal
mengakses internet di rumah dan kita dapat mencari informasi mengenai produk
atau jasa yang kita inginkan sekaligus langsung membelinya dengan faslitas
pembayaran yang telah disediakan oleh bank.
Namun demikian E – Commerce memiliki `kelemahan dari berbisnis secara
online yaitu sulit untuk membangun kepercayaan. Hal ini masih menjadi suatu hal
yang menyebabkan bisnis secara online masih dilanda rasa waspada karena
penipuan banyak terjadi dalam berbisnis secara online. Oleh karena itu penting
bagi calon konsumen untuk tidak mudah percaya pada produk dengan harga-harga
yang dirasa terlalu murah. Ada baiknya konsumen dapat melakukan pencegahan
dengan mencatat data-data pribadi sang penjual.
Mengutip pernyataan Oliver Hua selaku Chief Operating Officer eBay Cina,
Southeast Asia & Jepang, setidaknya ada beberapa faktor pendukung mengapa e-commerce
memiliki potensi sangat tinggi di Indonesia.
1.
Indonesia memiliki pengguna media sosial
yang kuat. Hal ini bisa menjadi faktor pendukung perkembangan e-commerce di
mana komunitas media sosial bisa menjadi sarana berbagi informasi.
2.
Penetrasi perangkat mobile khususnya
ponsel sangat tinggi di Indonesia. Jual beli online via ponsel dengan memakai
aplikasi mobile e-commerce pun mungkin akan memiliki banyak
peminat.
3.
E-Commerce di Indonesia relatif masih dalam tahap baru lahir. Saat ini, tren e-commerce di
sini mulai banyak diminati. Hal ini tampak dengan kehadiran berbagai website e-commerce lokal
maupun mancanegara yang beroperasi di Indonesia.Masyarakat sendiri mulai banyak
yang melakukan transaksi jual beli via dunia maya.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak
jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi
baru. Sehingga Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa
mengembangkan situs web perdagangan ini. E-com, atau Electronic Commerce
merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia bisnis dan
per-internet-an. Penggunaann sistem E-commerce, sebenarnya dapat menguntungkan
banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual.
C. BukaLapak.com
Bukalapak merupakan salah satu
pasar daring (online marketplace) terkemuka
di Indonesia (biasa dikenal juga dengan jaringan
toko daring ) yang dimiliki dan dijalankan oleh PT. Bukalapak. Seperti halnya situs layanan jual - beli daring (online)
dengan model bisnis consumer-to-consumer (C2C), Bukalapak menyediakan sarana
penjualan dari konsumen-ke-konsumen di mana pun. Siapa pun bisa membuka toko
daring untuk kemudian melayani calon pembeli dari seluruh Indonesia baik satuan
ataupun dalam jumlah banyak. Pengguna perorangan ataupun perusahaan dapat
membeli dan menjual produk, baik baru maupun bekas, seperti sepeda, ponsel,
perlengkapan bayi, gawai (gadget), aksesoris gawai, komputer, sabak (tablet),
perlengkapan rumah tangga, busana, elektronik, dan lain-lain. Sistem promosi di
bukalapak ini kualitasnya sangat bagus. Karena, persyaratan dan ketentuannya
sangat ketat dan lebih bagus.
Sehingga para penjual
dan konsumen saling percaya satu sama lain. Bukalapak memiliki reputasi yang baik dalam hal customer
service dan websitenya yang mudah untuk di akses. Bukalapak pun seiring dengan
berjalannya waktu, semakin berkembang dengan inovasi terbarunya untuk
mempermudah para pengguna Bukalapak untuk transaksinya.
Marketplace C2C Bukalapak telah beroperasi di
Indonesia sejak 2010. Tahun ini, BukaLapak mengklaim telah memfasilitasi
transaksi yang bernilai lebih dari Rp 500 juta setiap hari. Awalnya, Bukalapak
didirikan sebagai portofolio bagi perusahaan induknya
Suitmedia, sebuah agensi digital yang berbasis
di Jakarta, tapi website ini segera memperoleh traksi pasar dan menerima
beberapa tahap pendanaan dari investor seperti Rebright Partners melalui
Batavia Incubator, GREE Ventures, serta Aucfan, IREP, 500 Startups, dan IMJ
Investment Partners.
Bukalapak tampaknya merupakan salah
satu kandidat
marketplace Indonesia berikutnya yang akan
mendapat investasi yang besar, karena website ini memiliki
pertumbuhan yang stabil sejak awal pendiriannya. Bukalapak
meluncurkan aplikasi mobile-nya tahun ini. Menurut
SimilarWeb, BukaLapak saat ini memiliki
peringkat 74 di Indonesia.
BukaLapak.com
memiliki konsep yang hampir sama dengan situs-situs lain yang memfasilitasi
transaksi jual beli online di Indonesia. Namun ternyata sistem transaksi di
BukaLapak.com di desain sedemikian rupa untuk menjaga keamanan pihak penjual
maupun pembeli. Pihak penjual mendapat kesempatan untuk memasarkan segala
produk jadi (non jasa dan non franchise) yang dilengkapi dengan deskripsi dan
foto produk.
Peraturan yang diterapkan
BukaLapak.com pun cukup ketat, misalnya larangan copy paste dari penjual
lainnya serta larangan untuk mencantumkan alamat, nomor rekening dan kontak
pribadi di BukaLapak.com. Dengan demikian seluruh proses transaksi dan pembayaran
akan difasilitasi dan dijamin keamanannya oleh BukaLapak.com. Bukalapak.com
telah bekerjasama dengan sebanyak 140.000 merchants,
dengan sistem transaksi jual beli yang mudah. Pelanggan yang berbelanja di
Bukalapak.com akan mendapatkan notifikasi SMS berupa konfirmasi pembayaran
untuk setiap transaksi, yang kemudian akan diteruskan kepada pihak penjual
untuk segera mengirimkan barang pesanan. Selain itu, pelanggan juga dapat
melakukan ulasan terhadap masukan pada setiap merchant. Dengan demikian, pelanggan
dapat mengetahui tingkat reputasi dari penjual dan memastikan transaksi dapat
dilakukan secara aman.
Pihak penjual juga akan sesegera
mungkin menerima dana pembayaran 1×24 jam setelah pembeli memberi konfirmasi
bahwa barang sudah mereka terima. Bukalapak.com berusaha membangun semangat
kewirausahaan kepada penjual dan pembeli dengan memberikan tips dan trik
berjualan online pada website mereka. Saat ini,
Bukalapak.com juga telah menyediakan aplikasi mobile untuk pengguna sistem operasi Android.
Ke depannya, situs ini akan berfokus pada pengembanganwebsite agar dapat lebih nyaman dan lebih
cepat digunakan oleh konsumen.
Proses pembayaran dari pihak pembeli
akan difasilitasi oleh BukaLapak.com sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sistem ini mungkin lebih dikenal dengan istilah
Marketplace C2C.
Setelah pembayaran selesai dilakukan, BukaLapak.com akan memberikan konfirmasi
pada pihak penjual untuk mengirimkan barang ke alamat pembeli. Setelah barang
diterima oleh pembeli, BukaLapak.com akan melakukan pencairan dana untuk pihak
penjual.
Rangkaian
proses transaksi tersebut mudah dilakukan dengan mengikuti petunjuak yang sudah
disediakan BukaLapak.com. Selain itu, BukaLapak.com juga akan memberikan
tindakan mediasi, banned akun atau pelaporan pada pihak berwajib terhadap
penjual yang melakukan penipuan dalam proses transaksi.
Saat
ini BukaLapak.com telah berhasil memfasilitasi transaksi online harian senilai
US$ 43,000 (sekitar lima ratus juta rupiah). Sebuah angka fantastis untuk
sebuah startup original karya anak Indonesia. Semoga kesuksesan BukaLapak.com
dapat menjadi acuan bagi putra-putri bangsa lainnya untuk membuat beragam karya
inovatif yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia.
Pada 25 Juni 2014 Bukalapak
menambahkan fitur
Quick Buy, yaitu dimana pembeli tidak perlu
melakukan registrasi akun terlebih dahulu ketika akan membeli barang. Ketika
muncul halaman, cukup isi data pembelian dan pembeli memilih tab
Beli Tanpa Akun. Tahapan ini,
pembeli cukup memasukkan email yang selalu aktif dan detail alamat pengiriman
barang. E-mail aktif tersebut nantinya digunakan untuk mengirim tagihan pembayaran
dan sebagai kontak untuk menghubungi pembeli jika terjadi kesalahan saat
transaksi. Oleh karena itu untuk email diharapkan tidak salah dalam
penulisannya, karena nantinya akan berpengaruh kepada verifikasi transaksi
anda. Hal ini sengaja dilakukan sebagai strategi untuk memudahkan para pengguna
jasa e-commerce di Indonesia, sebagai salah satu bentuk
incentive agar mendapat banyak pengguna.
Bukalapak memiliki program untuk
memfasilitasi para
UKM yang ada di Indonesia untuk melakukan
transaksi jual beli secara online. Hal ini dikarenakan transaksi melalui online
dapat mempermudah UKM dalam menjual produk-produk yang mereka miliki tanpa
harus memiliki toko offline. Untuk yang telah memiliki toko offline, Bukalapak
mengharapkan dengan adanya situs tersebut dapat membantu meningkatkan penjualan
toko offline tersebut.
Kesamaan antara bukalapak dan Alibaba
adalah tidak mengenakan biaya bagi para pengguna fasilitas e-commerce. Bukalapak
juga tidak mengenakan biaya bagi mereka yang tertarik untuk membuka ‘lapak’.
Jadi di sini berkumpul berbagai macam penjual dengan berbagai macam kategori
barang, mereka menaruh foto, keterangan tentang barang dagangannya, kemudian
mencantumkan nomor, alamat email untuk bisa dikontak.
Sebagai pembeli, maka kita bisa
menggunakan fitur kontak yang tersedia di Bukalapak, untuk mendaftar Anda bisa
mengisi form yang tersedia atau dengan
menggunakan Facebook Connect. Dengan menjadi anggota, Anda bisa mengirim pesan
langsung ke penjual atau menulis rekomendasi. Di Bukalapak juga tersedia
fasilitas sosial, seperi button untuk membagikan halaman tertentu ke
Facebook atau Twitter. Bukalapak juga terkenal karena ‘lapak’ sepedanya,
bahkan tweet salah satu tim dari Bukalapak juga
memperlihatkan hal itu. Hal ini sama dengan fasilitas yang ditawarkan
alibaba.com untuk memudahkan pengguna fasilitas mereka melakukan online chatting.
Ada
beberapa strategi dalam memulai bisnis internet / bisnis online. Strategi
tersebut antara lain :
1.
Pilihlah produk yang telah memiliki segmen pasar di internet
Langkah
pertama di bisnis internet adalah memilih produk. Dalam bisnis internet untuk
tahap awal sebaiknya memilih produk yang telah memiliki segmen pasar,setelah
itu kita berusaha untuk menciptakan pasar. Kecuali produk kita benar-benar
memang menarik dan kita bisa memprediksikan diterimanya produk tersebut.
2.
Miliki situs bisnis sendiri
Memiliki
situs sendiri memberikan manfaat yang lebih baik bagi siapa saja yang ingin
serius menekuni bisnis internet. Memiliki situs sendiri sangat mudah dan
tidaklah mahal. Bahkan kita dapat membuatnya secara gratis. Misalnya melalui
blog atau melalui jejaring sosial seperti facebook. Setelah memiliki situs
sendiri, pastikan bahwa situs tersebut memiliki banyak pengunjung. Untuk
menjaring pengunjung kita dapat menggunakan SEO seperti yang dijelaskan pada
bab sebelumnya.
3.
Kemauan untuk belajar tentang bisnis internet.
Salah
satu penyebab kegagalan paling sering di bisnis internet adalah keengganan
untuk belajar. Padahal belajar adalah kunci sukses di bisnis internet.
Belajarlah tentang bisnis internet, khusunya tentang internet marketing.
Sebagai contoh, jika kita ingin bisnis jilbab, maka kita harus belajar
bagaimana cara memulai dan mengembangkan bisnis jilbab. Dapat melalui
buku, internet, atau wawancara langsung dengan orang yang telah berpengalaman
di bidang bisnis jilbab.
4.
Gunakan semua strategi marketing bisnis internet
Ada
banyak strategi dan cara marketing bisnis internet, antara lain iklan baris,
milis, search engine optimization (SEO) , tukar link, tukar banner, jejaring
sosial dan lain sebagainya. Di samping itu, kita juga dituntut memiliki
kejujuran dalam berbisnis. Jika sekali membuat customer kecewa maka jangan
harap mereka akan membeli produk kita kembali. Berilah penjelasan yang cukup
dalam website mengenai produk yang kita pasarkan, jangan terlalu
membesar-besarkan atau berlebihan dalam menjelaskan produk tersebut.
5.
Melakukan strategi dalam promosi online
a) Berikan
testimonial. Berikan testimonial pada produk yang pernah kita beli. Mintalah
untuk dicantumkan link situs kita pada testimonial tersebut.
b) Isi
buku tamu. Carilah situs yang memiliki buku tamu (guest book). Isilah buku tamu
tersebut dengan komentar kita. Jangan lupa untuk menulis juga link yang menuju
situs kita.
c) Tulis
pesan kita. Kita perlu mencari media promosi yang memungkinkan kita bisa
meninggalkan pesan. Media ini bisa berupa milis atau forum. Bergabunglah
disana, dan cantumkan link situs kita pada setiap akhir pesan yang kita tulis.
d) Berilah
review. Berilah review pada situs yang kita kunjungi. Hubungi webmaster dan
mintalah ia untuk menampilkan review kita di halaman webnya, dengan
mencantumkan link situs kita.
e) Kirim
email ke webmaster. Kirimkan penawaran kerjasama kita dengan webmaster lainnya.
Bentuk kerjasama yang kita tawarkan bisa bermacam-macam. Misalnya, kita bisa
menawarkan pertukaran link, atau kerjasama promosi lainnya.
KESIMPULAN
Persamaan Alibaba.com dan
Bukalapak.com di kedua negara yang berbeda :
1. C2C (Costumer to Costumer) Market
Ini adalah model bisnis dimana website
yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi
juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Kegiatan jual beli di website marketplace
harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti layanan escrow atau
rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan
menerima uang pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli. Selama barang
belum sampai, uang akan disimpan di rekening pihak ketiga. Apabila transaksi
gagal, maka uang akan dikembalikan ke tangan pembeli.
Tiga situs
marketplace di Indonesia yang memperbolehkan penjual langsung berjualan barang
di website ialah Tokopedia, Bukalapak, dan Lamido. Ada juga situs marketplace lainnya yang mengharuskan
penjual menyelesaikan proses verifikasi terlebih dahulu seperti Blanja dan Elevenia.
Sedangkan di Cina ada 1 situs C2C yang merupakan cabang Alibaba yaitu Taobao.com.
2. Kondisi Cina dan
Indonesia yang hampir sama
Keduanya merupakan
negara berkembang di Asia yang memiliki jumlah penduduk yang besar. Walaupun
kondisi geografis, budaya, dan ideologi yang berbeda, namun jumlah penduduk
yang besar dengan jumlah UKM yang meningkat pada akhirnya membuat E-commerce
yang menyediakan fasilitas seperti alibaba.com dan bukalapak.com sangat diperlukan
dalam membantu dan menstimulus perkembangan ekonomi masyarakat.
Sumber :